Skip to main content

Team Hindia Surabaya, Komunitas Terbuka untuk Para “Bayangan” Penggemar Musik Hindia

Surabaya - "Bayangan," itulah yang menjadi sebutan untuk para penggemar band Hindia yang menjadi komunitas yang bernama Team Hindia. Di tengah gemuruh skena musik independen Indonesia, Hindia muncul sebagai salah satu sosok yang mampu menggerakkan pendengarnya secara emosional dan kolektif. Namun, siapa sangka di balik lagu-lagu kontemplatifnya, tumbuh pula komunitas penggemar yang aktif, terbuka, dan tersebar di berbagai kota. Team Hindia muncul sebagai wadah regional untuk para penggemar musik Hindia yang ingin terkoneksi lebih dalam.


Foto Team Hindia buka bersama dengan Baskara (vokalis Hindia) di Kopitagram.
Sumber : Instagram @teamhindia

Team Hindia bukan sekadar fanbase biasa. Mereka hadir sebagai ruang pertemanan dan kolaborasi antaranggota yang dibentuk berdasarkan wilayah, seperti Surabaya, Jogja, dan Malang. Berbeda dengan komunitas lain yang tidak memiliki pembagian wilayah atau bahkan cenderung tertutup, Team Hindia justru menjunjung keterbukaan.

Di tiap regional, para Bayangan bisa saling berbagi informasi, menyusun acara, dan berpartisipasi dalam kegiatan bersama, seperti funmatch futsal, badminton, hingga karaoke bareng menjelang konser Hindia.

Aktivitas dalam komunitas ini terbilang cukup sering. Setiap grup regional memiliki kegiatan internal dan kerap berkoordinasi lintas wilayah. Kolaborasi seperti ini memperkuat solidaritas antar-Bayangan dan menjaga agar atmosfer komunitas tetap hidup.




Foto panggung Hindia yang diunggah pada laman instagram @teamhindia

Salah satu tantangan yang sempat dihadapi adalah klasifikasi internal komunitas, karena tiap regional memiliki karakteristik lingkungan yang berbeda-beda. Namun, semangat inklusivitas tetap menjadi nilai utama yang dijaga.

Dalam perjalanannya, Team Hindia juga menyadari pentingnya eksistensi media sosial sebagai sarana komunikasi dan ekspansi. Dengan aktif mempublikasikan kegiatan dan membuka kesempatan bagi Bayangan baru untuk bergabung, komunitas ini terus berkembang. Hal ini juga menjadi cara efektif untuk menjangkau para penggemar yang masih pasif atau belum menemukan teman berbagi minat yang sama.

Uniknya, komunitas ini tertib pada aturan yang ditetapkan oleh ketua pusat yang akrab dipanggil “Paman”. Salah satu aturan penting yang dijaga bersama adalah larangan memperjualbelikan merchandise tidak resmi dari Hindia, sebagai bentuk penghargaan terhadap karya sang musisi.

Menutup ceritanya, perwakilan Team Hindia Surabaya menegaskan bahwa komunitas ini bukan ruang eksklusif, melainkan tempat yang hangat dan terbuka bagi siapa pun.

“Jangan pernah menganggap Team Hindia adalah fanbase eksklusif. Kami terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung, dari yang baru mulai mendengarkan musik Hindia sampai mereka yang belum punya teman konser. Yuk, jadi bagian dari Bayangan di Team Hindia Surabaya,”


Penulis : Panji Ramadhan

Editor : Ardhena Vareldio Pratama Hadianto

NB* BERITA INI SEBAGAI PRAKTIK MATA KULIAH JURNALISTIK ONLINE


Comments

Popular posts from this blog

Semarak Kebudayaan: Kabupaten Tulungagung Gelar Pagelaran Budaya dan Pameran di Surabaya

  Surabaya - Dalam aksi mendukung pelestarian budaya lokal, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur turut serta untuk mengajak para pecinta budaya dapat hadir di acara Gelar Budaya dan Pameran Produk Ekonomi Kreatif dari Kabupaten Tulungagung. Pagelaran tersebut menampilkan berbagai kekayaan seni dan produk unggulan dari Kabupaten Tulungagung. Mulai dari Pagelaran Wayang Kulit, Tari Reyog, hingga produk kuliner khas Tulungagung. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur yang bekerjasama dengan Kabupaten Tulungagung. Semua rangkaian acara ini berlokasi di UPT Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya. Poster Gelar Budaya dan Pameran Produk Ekonomi Kreatif, Sumber:  https://www.instagram.com/p/DJ6rQPvvcW8/?img_index=1&igsh=eXYxenNudnR5Z25m Tidak hanya terbuka untuk umum, acara ini juga mengundang seluruh pelaku seni dari seluruh Perguruan Tinggi Negeri salah satunya UKM Karawitan UPN Veteran Jawa Timur. Selain itu, acara ini dihadiri oleh Kepala Di...

Candi Borobudur Jadi Pusat Perayaan Waisak 2569 BE

Candi Borobudur kembali menjadi pusat perayaan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE pada tahun 2025. Ribuan umat Buddha dari berbagai daerah hingga mancanegara berkumpul di situs warisan dunia ini untuk mengenang tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddharta Gautama, yakni kelahiran, pencapaian pencerahan, dan wafatnya Sang Buddha. Perayaan Waisak tahun ini mengangkat tema “ Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia ,” sebagai ajakan untuk membangun keharmonisan, toleransi, dan semangat kemanusiaan di tengah dunia yang dilanda konflik. Rangkaian kegiatan Waisak 2025 telah dimulai sejak awal Mei. Pada 4 Mei, umat Buddha melaksanakan karya bakti di taman makam pahlawan sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu. Selanjutnya, pada 10 Mei, digelar bakti sosial berupa pengobatan gratis di zona 2 Candi Borobudur. Hari yang sama juga menjadi momen penting dengan pengambilan Api Dharma dari Mrapen dan ritual pensakralan di Candi Mendut Infografis Perayaan Wais...