Surabaya — Film live-action terbaru dari Disney, Lilo & Stitch (2025), resmi dirilis pada 23 Mei dan langsung menarik perhatian publik global. Disutradarai oleh Dean Fleischer Camp, adaptasi ini menghidupkan kembali kisah klasik animasi tahun 2002 dengan sentuhan modern yang memicu pro dan kontra.
Film ini mengisahkan Lilo Pelekai (Maia Kealoha), seorang gadis kecil asal Hawaii yang kesepian dan bertemu dengan Stitch, makhluk alien hasil eksperimen ilegal yang melarikan diri ke Bumi. Keduanya menjalin hubungan erat yang merefleksikan pentingnya arti keluarga, atau yang dikenal dalam bahasa Hawaii sebagai ohana. Selain Kealoha, jajaran pemeran juga meliputi Chris Sanders yang kembali mengisi suara Stitch, Sydney Agudong sebagai Nani, Zach Galifianakis sebagai Dr. Jumba, Billy Magnussen sebagai Agent Pleakley, dan Tia Carrere sebagai Mrs. Kekoa.
Namun, film ini menuai kritik tajam karena sejumlah perubahan dalam cerita. Salah satu yang paling disorot adalah pengubahan akhir cerita di mana Nani memutuskan untuk menyerahkan hak asuh Lilo kepada pemerintah negara bagian Hawaii demi melanjutkan pendidikan di California.
Keputusan ini dinilai bertentangan dengan semangat ohana yang menjadi jiwa film aslinya. Perubahan ini mendapat reaksi beragam dari penonton dan kritikus, banyak di antaranya menyayangkan hilangnya kekuatan emosional dari versi awal film.
Kontroversi lain muncul akibat
penghapusan karakter Captain Gantu, yang sebelumnya menjadi antagonis utama.
Camp menyatakan bahwa fokus film kali ini adalah memperdalam emosi karakter
utama. Meski demikian, penggemar menyebut penghilangan karakter tersebut
mengurangi dinamika konflik cerita.
Meskipun mendapat kritik, film ini mencatat kesuksesan besar di box office. Lilo & Stitch meraup pendapatan global lebih dari 452 juta dolar AS dan mencatat rekor pembukaan domestik di akhir pekan Memorial Day dengan angka 183 juta dolar AS. Pencapaian ini menjadikannya film keempat terlaris tahun ini dan mendorong Disney mempertimbangkan kemungkinan pembuatan sekuel
Dari segi musik, soundtrack film ini dirilis dua hari sebelum penayangan dan menampilkan komposisi orisinal dari Dan Romer yang berpadu dengan lagu-lagu klasik dari versi animasi. Musik ini turut memperkaya suasana emosional dalam film dan mendapat sambutan positif.
Dengan segala keberhasilan dan kontroversinya, Lilo & Stitch (2025) menjadi contoh bagaimana adaptasi modern dapat menghidupkan kembali warisan sinema masa lalu—namun juga menunjukkan bahwa perubahan naratif yang terlalu drastis bisa memicu perdebatan mengenai esensi cerita. Film ini kini masih tayang di berbagai bioskop dan menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar maupun kritikus.
Penulis : Gavriel Lysander C. Udju
NB* BERITA INI SEBAGAI PRAKTIK MATA KULIAH JURNALISTIK ONLINE
Comments
Post a Comment