Surabaya – Tren nongkrong anak muda kini semakin beragam, dan salah satu yang sedang naik daun adalah Toko Kopi Harlem. Tempat ini ramai dibicarakan di media sosial seperti TikTok dan Instagram, bahkan masuk dalam deretan FYP (For You Page) karena keunikan konsep dan suasananya yang cozy.
Tidak sekadar tempat ngopi, Harlem hadir dengan konsep desain minimalis-modern yang memadukan estetika dan kenyamanan. Setiap sudut ruangannya dirancang "Instagramable", cocok untuk aktivitas Gen Z seperti nugas, WFA, ngonten, atau sekadar ngobrol santai.
“Aku sering ke Harlem buat nugas. Tempatnya tenang dan playlist-nya enak banget buat fokus,” ujar Rafi (21), mahasiswa asal Surabaya.
Salah satu keunggulan Harlem yang jarang ditemukan di kedai kopi lain adalah area smoking indoor ber-AC di lantai dua. Fasilitas ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin merokok tanpa harus meninggalkan kenyamanan ruangan berpendingin.
Selain itu, Harlem dikenal sebagai tempat nongkrong kalcer, sebutan dari kalangan anak muda untuk tempat-tempat dengan desain yang stylish dan sesuai selera fashion skena. Tak heran jika banyak pengunjung Harlem tampil dengan outfit khas Gen Z yang edgy dan ekspresif.
“Aku tahu Harlem dari TikTok. Begitu datang, langsung suka sama vibe-nya. Ada spot photobooth-nya juga, lucu banget buat foto-foto,” kata Dea (20), pengguna aktif Instagram.
Uniknya, Harlem juga sering disebut sebagai hidden gem, karena lokasinya yang tersembunyi di gang kecil. Namun justru itulah yang menambah kesan eksklusif dan membuat pengunjung merasa menemukan tempat istimewa.
Dengan harga makanan dan minuman yang ramah kantong, Harlem menjangkau kalangan mahasiswa dan pekerja remote yang butuh tempat produktif tapi tetap nyaman.
Saat ini, Toko Kopi Harlem memiliki dua cabang, yaitu:
- Sidoarjo: Jl. Sisingamangaraja No. 23
- Surabaya: Jl. Embong Malang No. 10
Jam operasionalnya pun cukup panjang, cocok untuk early bird atau night owl:
- Senin - Kamis: 07.00 - 23.00 WIB
- Jumat - Minggu: 07.00 - 24.00 WIB
Bagi Gen Z, Toko Kopi Harlem bukan sekadar tempat ngopi, melainkan ruang yang memberikan suasana “healing produktif” – tempat di mana mereka bisa bekerja, bersantai, dan mengekspresikan diri.
Penulis : Hanifah Supandi
NB* BERITA INI SEBAGAI PRAKTIK MATA KULIAH JURNALISTIK ONLINE
Comments
Post a Comment